Rabu, 31 Maret 2010

Etika Peliputan

Perusahaan pers wajib menyediakan peralatan dan keahlian keselamatan untuk para wartawannya. Sementara wartawan membutuhkan kesadaran untuk mematuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan oleh perusahaannya maupun pihak lain.

Saat ini hanya sedikit perusahaan pers yang peduli dengan kebutuhan pelatihan keselamatan bagi wartawan ketika meliput di daerah berbahaya seperti konflik, bencana atau musibah. Padahal perusahaan pers wajib memenuhinya dan wartawan memiliki hak untuk mendapatkannya, khususnya untuk wartawan yang ditugaskan meliput di daerah berbahaya.

Berbagai musibah yang dialami masyarakat Indonesia belakangan ini juga menuntut agar wartawan memerhatikan soal etika pemberitaan. Sebab sering pers tidak peduli dengan privasi korban bencana saat wartawan melakukan peliputan maupun ketika berita disampaikan. Persaingan antarperusahaan pers dan kebutuhan mendapat berita eksklusif menyebabkan etika pemberitaan sering dilanggar.

Wartawan banyak yang tidak tahu hak-haknya ketika dikirim meliput ke daerah berbahaya, seperti daerah konflik dan bencana. Sementara hanya sedikit perusahaan pers yang peduli dengan kebutuhan pelatihan bagi wartawannya.

Padahal keselamatan wartawan, ketika meliput di daerah berbahaya, harus diutamakan agar informasi yang didapat wartawan tersampaikan ke masyarakat. Keinginan wartawan untuk mendapatkan berita tidak bisa disalahkan. Namun yang terpenting wartawannya siap untuk hidup, bukan siap untuk mati.

Tragedi tenggelamnya Kapal Penyebrangan Levina I yang menewaskan dua wartawan televisi, Suherman (juru kamera Lativi) dan Muhammad Guntur Syaifullah (juru kamera SCTV), hendaknya menjadi momen agar masyarakat pers peduli dengan keselamatan wartawan dan memperbaiki kekurangan yang ada.

endorse anak

Saat ini banyak iklan-iklan yang ditayangkan di televisi menggunakan endorse dari berbagai kalangan, salah satu contohnya adalah penggunaan anak-anak sebagai endorse suatu produk iklan. Penggunaan anak-anak sebagai endorse sebenarnya sah-sah saja jika kedudukan dan peranan yang mereka dapatkan sesuai dengan sewajarnya, dalam hal ini seperti mereka bertindak sebagai anak-anak pada umumnya.

Tetapi pada prakteknya banyak peranan anak-anak yang jauh dari yang seharusnya, seperti melakukan tindakan yang tidak sewajarnya. Misalanya seperti berbohong, membuat suatu hal yang tidak pantas, dan sebagainya. Meskipun tidak sedikit juga iklan-iklan yang menunjukkan sebagaimana mestinya anak-anak perankan. Seperti belajar, berkelakuan baik, dan sebagainya.

Contoh-contoh iklan yang menunjukkan tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh anak-anak seperti berbohong dalam iklan Mentari Sakti, membuat kegaduhan dalam iklan Three, dan sebagainya. Tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya tersebut jelas-jelas melanggar baik dalam nilai sosial maupun dalam nilai profesional.

Dengan meninjau dan memperhatikan dari iklan-iklan yang melakukan pelanggaran tersebut, baik melalui analisis intertekstual berdasarkan Etika Periklanan Indonesia maupun opini-opini masyarakat yang berkeberatan dengan adanya iklan tersebut, dijadikan sebagai dasar mengapa peranan dan kedudukan anak-anak sebagai endorse bintang iklan sangatlah penting, karena dapat menimbulkan efek yang negatif bagi masyarakat luas khususnya bagi anak-anak itu sendiri.

Sabtu, 27 Maret 2010

Tugas 6K

1. Ada beberapa pemikiran tentang kepemimpinan, salah satunya adalah
a. Teori Sifat Kepemimpinan
Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

b. Teori Kelompok
Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

c. Teori Situasional
Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

d. Teori Path-Goal
Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

2. Teori Sifat, jelasakan apa yang saudara ketahui tentang teori tersebut!
Teori Sifat Kepemimpinan
Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

3. Apa sech gaya kepemimpinan Demokratis itu? sebutkan beberapa ciri-cirinya!
Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
a. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
b. Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
c. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
d. Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

4. William J. Redden mengelompokkan gaya kepemimpinan menjadi dua, jelaskanlah.
Gaya-gaya Efektif:
a. Eksekutif
b. Pembangun
c. Otokrat penuh kebajikan
d. Birokrat

Gaya-gaya tidak efektif
e. Kompromis
f. Misioner
g. Otokrat
h. Pelarian

5. Apakah Manajerial Grid itu?
Manajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipasi total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.

6. Rensis Likert membagi 4 gaya dasar kepemimpinan organisasional, sebutkan dan jelaskan!
Otokrat Eksploratif
Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan serta mengekplorasi bawahan dalam pelaksanaan
Otokrat penuh kebajikan
Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja tapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan
Partisipatif
Manajer menggunakan gaya konsultatif yaitu meminta masukan dari bawahan tapi tetap menahan hak untuk membuat keputusan.
Demokratik
Manajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipasi total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.

Tugas 6S

1.Manajer tetap menentukan perintah – perintah kerja tetapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan, hal tersebut menurut Rensis Likert masuk dalam gaya dasar kepemimipinan:

b.Otokrat Penuh Kebajikan

2.Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut-pengikutnya mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada karyawan, hal ini merupakan satu dari empat syarat ciri kepemimpinan sukses menurut Keith Davis, ciri yang dimaksud adalah:

d.Hubungan manusiawi

3.Teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat, seseorang dilahirkan membawa dan tidak membawa ciri-ciri atau sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin, teori yang dimaksud adalah:

d. Semua jawaban benar

4. Dalam teori situasional (contingency) Fred Fiedler telah mengajukan sebuah model dasar bagi efektifitasnya kepemimpinan, model tersebut menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan, situasi tersebut digambarkan dalam “tiga dimensi empiric” yang antara lain seperti dibawah ini, kecuali:
c. Sarana struktural

5.Teori kepemimpinan yang menganalisa pengaruh atau dampak kepemimpinan terutama perilaku pimpinan terhadap motivasi bawahan , kepuasan dan pelaksanaan kerja:

d.Teori Path-Goal

6.Gaya kepemimpinan dimana mempunyai hubungan positif dengan kepuasan dan harapan bagi bawahan yang melakukan pekerjaan mendua (ambiguous) dan mempunyai hubungan yang negative dengan kepuasan dan harapan bagi bawahan yang melakukan tugas-tugas dengan jelas. Gaya kepemimpinan yang dinaksud adalah:

b.Kepemimpinan suportif

7.Berikut merupakan gaya-gaya kepemimpinan yang bersifat tidak efektif menurut Wiliam J. Raddin, kecuali:

b.Birokratis

8. Seorang pemimpin yang bersedia menjelaskan , bisa sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin sejati bagi bawahan, mempunyai pengaruh positif pada bawahan yang bekerja dibawah tekanan dan mengalami frustasi. Gaya kepemimpian yang dimkasud adalah:

b.Kepemimpinan suportif

9.Manajer memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan, menjadi motivator yang baik , menetapkan standar tinggi, menyadari perbedaan-perbedaan individual dan mempergunakan manajemen tim, gaya pimpinan tersebut menurut William J. Raddin disebut dengan:

c. Gaya Otokrat penuh kebajikan

10.Manajerial Grid menggambarkan dua dimensi jaringan yang saling berhubungan dimensi pertama diwakili aksis vertkal yang menggambarkan perhatian terhadap karyawan sementara dimensi kedua diwakili aksis horizontal menggambarkan perhatian terhadap produksi, hal ini merupakan buah pemikiran dari:

b. Rensist Likert

Selasa, 23 Maret 2010

Agency Iklan

Pada era ‘orang mencari barang ‘hal tersebut masih bisa dibilang wajar.tetapi ketika zaman berubah,dimana baranglah yang mencari pembeli,ceritanya jadi lain. Ketika barang-barang demikian banyak membanjiri pasar,kita tidak bias berdiam diri lagi.apalagi kalau para kompetitor melakukan kampanye iklan besar-besaran.bisa saja produk baru melambung cepat karena dukungan komunikasi pemsaran yang baik.sementara kita yang masih terbuai mimpi keberhasilan yang lampau;shingga menjadi lemah. menurut saya iklan merupakan investasi yang menguntungkan.memang kelihatanya tidak langsung berdampak pada laba,namun karena sifatnya yang harus di ulang-ulang agar tidak terjadi ‘’putus hubungan ‘’ dengan pasar potensial,maka iklan lebih bersifat investasi, yakni investasi yang ditanamkan pada benak konsumen.

  Disamping itu,iklan juga merupakan biaya distribusi dan bagian dari total anggaran pemasaran .iklan sama pentingnya dengan biaya pengemasan atau biaya distribusi.dengan demikian semestinya biaya beriklan yang akan dianggarkan produsen minuman ‘’bir’’ merupakan investasi usaha yang akan untuk menghasilkan laba.

Yang  perlu dilakukan seorang account executive [ae] yaitu dengan melakukan analisis swot  yaitu dengan menderetkan daftar keunggulan,kelemahan,peluang, dan ancaman.analisis swot bias menjadi alat yang ampuh untuk memotret posisi produsen minuman ‘’bir’’.

Melakukan brand storming kepada klien mengenai strategi komunikasi pemasaran dan akan pentingnya  efektifitas iklan guna untuk memelihara segmentasi pasar atau mengingatkan kepada target audience.bahkan dapat menimbulkan loyalitas terhadap pemakaian produk.

Dalam sebuah biro iklan,langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum  rancangan iklan yang telah dibuat diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang telah ditetapkan.                             

Persepsi Konsumen

Belakangan ini masyarakat sering mengkonotasikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh setiap perusahaan atau tempat penjualan kepada konsumennya tidak memuaskan bahkan bisa dibilang kurang berkualitas. Hal ini terlihat masih banyaknya keluhan yang sampai ke telinga perusahaan atau tempat penjualan tersebut. Salah satu keluhan yang sering terdapat di tempat penjualan yaitu selalu berhubungan dengan pelayanan yang ada ditempat penjualan tersebut, karena mungkin disebabkan dari pelayannya sendiri yang memberikan layanan kepada konsumen kadang kala kurang bersahabat atau mungkin si pelayan yang memberikan informasi mengenai produk yang dijualnya kurang ramah sehingga bisa merugikan konsumen itu sendiri.

Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan tempat penjualan sering jadi bahan pembicaraan masyarakat yang sudah atau akan menjadi konsumen. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan jaminan kualitas pelayanan dan promosi event guna mendukung peningkatan kuallitas pelayanan tersebut. Baik peningkatan kualitas dari pihak yang langsung berinteraksi dengan konsumen langsung (sales) ataupun juga dari pihak manajemen. Pengukuran kepuasaan konsumen merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila ada konsumen yang komplain merasa tidak puas terhadap pelayanan yang disediakan, berarti pelayanan tersebut belum efektif dan efisien.

Sebagai salah satu perusahaan yang ada dijogja, PT. Aseli Dagadu Djogdja atau yang lebih dikenal dengan Dagadu ini mengutamakan pelayanan yang prima untuk konsumennya, salah satunya dapat dilihat dari budaya perusahaannya yang diterapkan pada Gardep-gardepnya. Garda Depan (Gardep) atau sebutan kerennya Avant Garde adalah pasukan yang berada di lapisan paling luar. Mereka juga lah orang pertama yang memberi sapaan kepada siapa saja yang datang ke gerai, menjadi jembatan komunikasi antara PT. Aseli Dagadu Djokdja dengan konsumen yang sebagian besar merupakan wisatawan yang umumnya membutuhkan informasi, experience ataupun cinderamata. Jadi tak hanya bertugas untuk senyum sana senyum sini, tapi musti bisa membuat konsumennya puas dengan pelayanannya. Misalnya saja ketika ada konsumen datang, Gardep tersebut akan memberikan service dengan membukakan pintu dan mengucapkan greeting kepada konsumennya yaitu “selamat hari senin siang” apabila waktu itu hari senin siang. Dari situ konsumen biasanya akan membalas Greeting dari gardep tersebut dengan senyumannya. Itu menunjukkan bahwa si konsumen merasa disambut kedatangannya dengan hangat oleh pelayanannya yaitu gardep. Namun ketika layanan awal gardep telah dilakukan dengan sapaan dan layanan yang ramah tersebut, lantas mengapa ketika ada konsumen yang komplain setelah melakukan pembelian dan mendapatkan pelayanan dari gardep di Dagadu tersebut?

Seperti kasus yang pernah terjadi di Dagadu ketika ada salah satu konsumen yang komplain karena merasa pelayanannya kurang memuaskan yaitu pada waktu kondisi gerai dagadu yang ramai hingga ketika konsumen tersebut menanyakan harga dan ukuran kaos yang dia inginkan kepada gardep karena dia hendak membelinya, ternyata gardep tersebut tidak sempat menjawab dan memberi informasi kepada konsumen tersebut, hingga pada akhirnya konsumen tersebut marah dan melempar kaos kepada si gardep tersebut. Hal seperti ini tidak jarang terjadi di dagadu seperti yang dikatakan salah satu gardepnya yang bernama Nadin ketika penulis temui disalah satu gerai Dagadu jogja. Lantas bagaimana persepsi konsumen atau pelanggan lainnya yang pernah berkunjung ke gerai Dagadu Djogja?

Satu hal yang perlu diingat ialah bahwa pada dasarnya kepuasan konsumen atau pelanggan merupakan aset utama sebuah perusahaan. Artinya kemajuan dan kehancuran sebuah perusahaan banyak ditentukan layanan (service) yang diberikan oleh karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen seperti Gardep Dagadu pada PT. Aseli Dagadu Djogdja.

konsep ‘’baru’’ berpromosi

Para praktisi iklan meyakinkan kliennya akan pentingnya penerapan konsep  ‘’baru’’ berpromosi ini.sebagai sebuah konsep, Integrated marketing communication dapat dipakai oleh perusahan berskala apapun.bagaimana sebuah perusahaanmemberi beban komunikasi kepada ‘’semua’’ hal,termasuk yang di luar promosi. 

Konsep ini makin dipahami dan di kembangkan .tidak berhenti dengan meramu kegiatan –kegiatan komunikasi  agar akhirnya dapat memengaruhi  persepsi  khalayak.                             Lebih  dari itu,Integrated marketing communication  dikembangkan  dengan melibatkan stakeholder untuk ikut berperan atau memengaruhi  pesan dan dapat mendorong dialog.                                       

Contoh  yang  mampu menggambarkan hal tersebut dapat bisa kita lihat pada tvc dove,dengan menggunakan talent wynne prakusa dan maia ahmad. Mereka mengundang target audience untuk ikut memecahkan masalah rambutnya.dengan melontarkan sebuah pertanyaan ‘’kira-kira shampoo dove apa  ya, yang cocok untuk maia’’ dan khalayak diundang untuk menjawab lewat via sms.

Jadi kesimpulanya, integrated marketing commucation menggunakan seluruh kontak, berusaha menciptakan sinrgi, dan menjalin hubungan. 

Minggu, 21 Maret 2010

Tugas softskill 5K

1. Sebutkan perbedaan organisasi formal dan organisasi informal menurut Argyris



FORMAL :Hubungan antara atasan & bawahan ditentukan peraturan,Pemimpin ditetapkan,Pengendalian perilaku melalui pemberian balas jasa dan hukuman,Bawahan sangat tergantung pada atasan.

INFORMAL:Hubunngan antara atasan dan bawahan berdasar kebutuhan masing-masing,Pemimpin dipilih berdasarkan kesepakatan,Pengendalian melaui pemenuhan kebutuhan,Kurang tergantung pada pimpinan



2. Sebagai Proses, dapat dikatakan organisasi bersifat dinamis sebab itulah ia hidup, selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah. Adanya sifat dinamis dipengaruhi oleh beberapa factor yang mempengaruhi, jelaskan factor-faktor tersebut:



a. FAKTOR INTERN (DALAM)

Tujuan

Manusia-manusia

Tata hubungan



b. FAKTOR EKTERN (LUAR)



a. NON FISIK

Bersifat Konstitusional-politis

Contoh: UUD, Tap MPR, KEPRES, SISTEM PEMERINTAHAN

Bersifat Sosial-politis

Contoh: Partisipasi masyarakat, Parpol, Susunan hidup masyarakat, Peranan kelompok.

Bersifat Sosial-ekonomi

Contoh: Kondisi hidup penduduk, Sumber penghasilan, umlah penduduk, Lapangan kerja.

Bersifat Sosial-religius

Contoh: Pengaruh Agama, Hubungan pemeluk agama, Organisasi keagamaan.

Bersifat Sosial-kultur

Contoh: Tingkat kecerdasan berpikir.

Bersifat Teknik-teknologis

Contoh: Penemuan teknologi



b. BERSIFAT FISIK

Misalnya: Faktor letak, Keadaan Alam, Daerah, Sumber-sumber Alamiah, Keadaan Iklim dan Cuaca.





3. Sebutkan macam-macam konflik berdasarkan peranan manusia:



Konflik Peranan (Person Role Conflict)

- Konflik antar Peranan (Inter-role Conflict)

Timbul akibat satu orang menjabat dua atau lebih fungs yang bertentangan

- Konflik Pemenuhan harapan (Intersender Conflict)

Memenuhi harapan dari beberapa orang

- Konflik akibat informasi tidak sesuai (Intrasender Conflict)





4. Ada 5 tingkatan dalam “Hirarki Kebutuhan Maslow” sebutkan dan jelaskan 5 tingkatan yang dimaksud:



a. Fisiologi: Lapar, haus, perumahan dll

b. Keamanan: Keselamatan, perlindungan dll

c. Sosial: Rasa cinta, kekeluargaan, persahabatan, kasih saying

d. Penghargaan: Status, kedudukan, kehormatan

e. Aktualisasi diri: Pemenuhan diri, pengembangan diri, kreatifitas, ekpresi diri.



5. Apa yang saudara ketahui tentang motivasi internal? Sebutkan dan jelaskan 2 motivasi internal



a. Motivasi Fisiologi

Merupakan Motivasi alamiah contohnya: Lapar & Haus

b. Motivasi Psikologis

Motivasi Kasih Sayang (Affectional motivation)

(menciptakan kehangatan, keharmonisan)

Mempertahankan diri (Ego-defensive motivation)

(melindungi kepribadian, mendapatkan kebanggaan)

Memperkuat diri (Ego-bolstering motivation)

(mengembangkan kepribadian, berprestasi)

Kamis, 18 Maret 2010

Dampak Media Dalam Perspektif Kontamporer

Di era globaliasasi sekarang ini,Dunia industri media negara kita sudah mengalami kemajuan dengan pesat,hal ini tentunya banyak menjadi sorotan dan di sinilah mendorong para industri media untuk dapat mendisain serta mengkonsep dari segi penempatanya para media menjadi fokus titik awal yang harus di perhatikan, melalui pengelola media banyak terjadi kesimpangsiuran dalam isi penayanganya,media mempunyai andil dan kekuatan di dalam mempengaruhi kehidupan kita.

Industri media globalisasi mempunyai hegemoni dominan yang signifikan didalam mengonstruksi distribusi pesan media (Understanding The Media, Eoin Devereux, 2003). Pada hakekatnya media diciptakan untuk semakin memudahkan kehidupan kita,akan tetapi kalau masyarakat kita belum atau tidak bisa menyingkapi secara bijak,bukan tidak mugkin justru nantinya akan menjadi media alat musuh kita sendiri.

Sebagai contoh pemberitaan di media massa yang kadang selalu memojokkan pihak tertentu dengan mengungkap aib pribadi yang bersangkutan. Infotaintment selalu mengekspose masalah pribadi seorang artis hinga hal-hal yang bersifat rahasia pribadi. Di sini masalah pribadi atau privat sudah hialng. Batas-batas antara hal-hal yang bersifat privat dan hal-hal yang bersifat public pun menjadi hilang. Semuanya dapat dikonsumsi oleh public dengan bebas. Media menjadi pemeran utama dalam kaburnya batas-batas antara public dan privat.

Siapkah masyarakat kita?

Sadar atau tidak secara sadar media mempunyai dampak positif ataupun negatif di dalam mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku tindakan masyarakat kita, dunia perfilman kita lebih banyak menyuguhkan film dengan tema cinta murahan dan horor. ironisnya masyarakat dunia industri ini laris manis dihati masyarakat kita,industri perfilman indonesia banyak terpengaruh film-film negeri yang cenderung hedonis.seharusnya media film dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik dan memberi pengetahuan tentang realitas sosial yang terjadi di masyarakat kita. kenyataanya sekarang film-film atau acara-acara televisi relativi menayangkan tontonan murahan yang tidak mendidik bahkan meracuni.

Media penyiaran di negara kita akhir-akhir ini bila kita amati keadaanya sudah semakin menghawatirkan,hal ini dapat kita lihat pada tayangan infotainment yang relatif menyoroti sisi kehidupan dan keburukan para artis. Sebagai contoh tengok saja tema perselingkuhan dan perceraian yang belangkangan ini sangat marak di expose, disini bila kita kaji isi pemberitaan bukan tidak mungkin terjadi adanya bentuk hiberbolisasi, hal ini tentunya nanti akan membentuk image masyarakat kita menjadi buruk, belum lagi dapat mempengaruhi bentuk pola pikir psikologis masyarakat kita takut,bahkan trauma di dalam pasangan suami-istri menjalani suatu ikatan pernikahan. bukankah masih banyak problematika moral bangsa yang perlu diangkat dan dipublikasikan, banyak tayangan televisi yang menayangkan secara tidak mendidik, banyak mempengaruhi yang cenderung merusak moral, terutama pada anak-anak remaja yang masih labil kadar egonya, media di negara kita tidak layaknya hanya mengejar dan berorientasi bisnis yang menghasilkan keuntungan bagi segelintir petinggi media yang mempunyai otoritas di dalam mengkonsep isi tayangan media. Menurut hemat saya seharusnya media penyiaran dapat kita jadikan sebuah tolak ukur untuk mencerdaskan, membangkitkan rasa nasionalisme moral bangsa kita tercinta ini.

Globalisasi yang ditandai dengan melimpahnya dan tak terbendungnya ekspansi media sekaligus menancapkan pengaruhnya yang sangat luar biasa pada khalayak, membentuk sebuah “desa global” yang terintegrsi secara global. Kita dengan mudah mendapatkan berita atau informasi apapun di seluruh pelosok dunia dengan sekejap. Ini semua disebabakan kekuatan media yang sudah terintegrasi secara sistematis.

Namun diluar itu semua, kekhawatiran kita seharusnya pada sifat media yang terintegrasi dan memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan masyarakat. filterisasi dan penangkalan dari aktifnya persebaran dampak media yang tentu saja mengandung unsur yang negatif dan positif, seharusnya menjadi perhatian kita selanjutnya. Kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh media seharusnya menjadikan kita lebih hati-hati dalam mengkonsumsi informsi semua tayangan-tayangan yang di sajikan oleh media.

Sayangnya, masyarakat kita cenderung apatis dan menerima tanpa berpikir kritis apa yang di sajikan oleh media. Kesadaran akan dampak yang di tularkan oleh media harus segera ditumbuhkan. Walaupun kuatnya pengaruh media bias sangat tidak disadari, karena keberadaan dan pengaruhnya sangat sistematis dan masif.

Selalu ada dua sisi dalam pandangan secara luas. Selalu ada positif dan negatif, katakan ketika media semakin banyak beredar dan akes media bisa didapatkan secara mudah dan praktis namun di sisi lain kita harus memperhatikan content atau isi media secara cermat. Dan tidak langsung mencerna isi media secara mentah-mentah kita membutuhkan semacam filter pengetahuan faktual sehingga akurasi berita bisa dipercaya sebagai konsumsi perjalanan sejarah. Disini rasanya program-progam seperti melek media dibutuhkan masyarakat pada umumnya agak paling tidak khalayak ramai juga lebih cerdas dalam mengkonsumsi media.

Ada dua gejala yang senatiasa muncul dalam industri media. di satu sisi, lingkungan komersil uang kompetitif mungkin akan dapat menimbulkan dampak positif terhadap kreativitas dan inovasi. Disisi lain pertimbangan pasar berdasar tradisi rating, menembus semua tingkat pengambilan keputusan dan sering kali mengabaikan kualitas content. Kadang estetika dan sosial dan psikoloogis tontonan (Kekuasan dan Hiburan,Garin Nugroho,1995).

Seyogyanya pemerintah dirasa perlu memperhatikan seperti menyempurnakan kode etik jurnalistik dan pengelolaan media bagaimana agar pemilik media bisa benar-benar menjalankan proses media seideal mungkin.

fashion employment

Pada hakekatnya,di era globalisasi sekarang ini dunia kerja menuntut gaya berbusana secara formal dan hal ini mempengaruhi penampilan terhadap profesionalisme kerja seseorang. tata cara berbusana menjadi cicri khas dan identitas kita.

penampilan sering menjadi acuan utama. Dengan melihat bentuk tubuh, wajah, gerak-gerik, tata rias, gaya berpakaian atau tata rambut, bisa timbul berbagai kesan mulai dari yang positif sampai negatif. Di sinilah terjadi proses persepsi sosial, yang oleh Baron dan Byrne (1994) didefinisikan sebagai proses yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mencari informasi tentang orang lain.

Persepsi terhadap penampilan fisik sering diasosiasikan dengan karakteristik-karakteristik lain seperti kepribadian atau bahkan kompetensi. Lebih jauh lagi, kesan yang muncul dapat memiliki pengaruh yang kuat bagi suatu hubungan interpersonal. Richmond, McCrockey dan Payne (1991) menyatakan bahwa ketika pertama kali bertemu dengan seseorang, kita cenderung melihat penampilan fisiknya dan kesan yang diperoleh dapat mempengaruhi bagaimana interaksi yang terjadi di masa datang. Kadang hanya dari penampilan seseorang, kita bisa mempunyai kesan yang begitu “kuat” terhadap orang tersebut sampai-sampai kita melupakan kualitas-kualitas lain yang ada pada dirinya.

Salah satu hal yang dikaitkan dengan penampilan adalah gaya berbusana. Cara berpakaian menjadi penting ketika seseorang harus tampil di depan umum, bertemu dengan orang banyak atau berhadapan dengan orang-orang tertentu yang punya kedudukan penting atau disegani. Oleh karena itu “siapa orang yang akan ditemui” akan banyak menentukan pakaian seperti apa yang layaknya dipilih. Selain itu ada juga hal-hal yang juga tidak kalah penting dan perlu diperhatikan dalam berbusana:

  • Ciri-ciri fisik pribadi (bentuk tubuh, warna kulit, bentuk wajah)
  • Situasi / acara (formal/semi formal/santai)
  • Cuaca dan suhu (jangan sampai ada kesan BPAG “ Biar Panas Asal Gaya”)
  • Kebiasaan atau budaya setempat

Semakin seseorang mampu berbusana secara tepat dan serasi, ia akan semakin dihargai dan tentunya kepercayaan dirinya akan meningkat. Sayangnya tidak semua orang memiliki selera yang baik dalam berpakaian dan tidak semua orang peduli dengan penampilannya. Padahal, setiap orang punya kesempatan dan bisa belajar untuk lebih pandai dan bijak dalam berbusana. Melalui pengalaman, kepedulian terhadap diri, dan keterbukaan terhadap tren berbusana serta saran-saran dari orang-orang di sekitarnya, lama-kelamaan selera berbusana seseorang akan semakin baik.
3
sebagai seorang professional,perlu memperhatikan tata cara berpakaian yang juga bisa menjadi salah satu cerminan profesionalisme. Jangan berpikir bahwa hanya cara berbicara, cara berpikir atau cara bekerja kita saja yang diperhatikan oleh para klien. Tanpa kita sadari, sangat mungkin klien memperhatikan bagaimana cara kita berbusana dan mulai membangun citra tertentu di benak mereka, yang bisa saja positif tapi bisa juga negatif. citra negatif itulah yang mesti kita hindari. Ekstrimnya, jangan sampai kita kehilangan peluang hanya karena klien merasa tidak “sreg” dengan penampilan kita.

Berikut ini beberapa tips praktis, yang mudah-mudahan bisa menjadi bahan acuan bagi kita semua.

  1. Kenali kepribadian kita. Pilih busana yang chic dan trendy tapi juga mencerminkan karakter pribadi. Tentu saja kita perlu menyesuaikan pakaian dengan aktivitas yang dilakukan, tapi jangan juga menggunakan pakaian yang membuat kita sendiri menjadi gelisah karena tidak nyaman mengenakannya. Jadi, Anda tidak sama sekali kehilangan ”warna” Anda. Jangan lupa untuk menyesuaikan busana yang dipilih dengan warna kulit, bentuk wajah, dan bentuk tubuh.

  1. Untuk bekerja sehari-hari, sesuaikan busana dengan lingkungan kerja. Pastikan busana yang dipilih nyaman untuk dikenakan tapi tidak menyalahi peraturan di tempat kerja. Kalau pun tidak ada peraturan tertulis, tangkap citra apa yang ingin ditampilkan perusahaan dan cobalah menyesuaikan diri karena kita merupakan bagian penting yang akan membawa citra perusahaan. Kemeja Hawaii dengan celana jeans tentu membawa pesan berbeda dari stelan celana panjang dari bahan kain dengan kemeja berdasi. Supaya tidak ”salah kostum”, kalau Anda ragu tanyakan pada Bagian SDM bagaimana seharusnya gaya berpakaian di perusahaan Anda.

  1. 4Kalau kita banyak berinteraksi dengan klien, sesuaikan busana kita dengan gaya klien yang akan dihadapi. Kalau klien lebih suka bergaya semi formal atau cenderung informal, jangan gunakan setelan yang terlalu formal karena justru akan mengesankan ada jarak antara kita dan klien. Oleh karena itu, pandai-pandailah mencari informasi tentang klien-klien Anda. Kalau Anda tidak cukup memiliki informasi, pilih yang kira-kira netral atau bisa segera Anda sesuaikan.

  1. Miliki koleksi pakaian dengan warna-warna ”aman”. Seringkali kita tidak memiliki cukup informasi gaya busana seperti apa yang bisa diterima klien atau rekanan bisnis, sehingga kita perlu memiliki koleksi busana yang netral untuk segala suasana. Warna-warna dasar yang wajib dimiliki adalah biru tua,hitam, putih, coklat, abu-abu tua, dan coklat kehijauan. Pilih setelan dengan warna-warna itu, baru tambahkan warna cerah atau terang sebagai pelengkap. Warna-warna yang “pantang” untuk dipadukan antara lain coklat dengan biru, ungu dengan merah.

  1. Sepatu dan tas merupakan pelengkap yang pasti diperlukan untuk bekerja. Miliki minimal dua pasang sepatu kerja, warna hitam dan coklat tua. Untuk wanita, sepatu warna krem sedikit kecoklatan juga bisa digunakan. Pilih bahan dari kulit agar tahan lama, nyaman dipakai, dan tampilannya cukup baik. Untuk wanita, tinggi hak sepatu yang baik kira-kira 1,5 – 2 inci dan jangan menyulitkan kita berjalan. Sepatu mesti bersih dan warnanya tidak kusam. Dalam pertemuan dengan klien atau acara formal lainnya, jangan kedapatan Anda lepas sepatu! Selain itu, miliki tas kerja berwarna netral seperti hitam, coklat, atau krem kecoklatan agar mudah dipadu padankan dengan beragam warna pakaian.

  1. Kalau kita dengan rekan lain mewakili perusahaan untuk suatu aktivitas, jangan lupa untuk menjaga agar penampilan tim kita tampak serasi. Misalnya, sepakati apakah mau bergaya busana formal atau semi formal, apakah akan berkemeja lengan panjang atau lengan pendek, apakah akan mengenakan dasi atau tidak.

  1. Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari di lingkungan kerja formal:
    • Pakaian: jeans, T-shirt, Motif atau cetakan pada pakaian: hindari kata-kata, logo, atau gambar yang potensial memancing rasa antipati
    • Alas kaki: sepatu sandal atau sepatu tali terbuka, boot, sepatu olahraga, selop


Namun demikian ada juga lingkungan kerja yang ingin memberi ciri khas tertentu sehingga ”aturan” di atas tidak lagi mengikat, misalnya perusahaan periklanan dan creative agency yang barangkali ingin memunculkan kesan dinamis dengan gaya busana yang cenderung informal.

5Mode selalu berubah, bisa jadi standar busana kantor juga berubah. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan terus kepekaan dalam berpakaian. Banyak membaca referensi tentang tips berbusana kerja. Kunjungi toko-toko yang menjual pakaian kerja dan perhatikan busana yang dikenakan pada manekin. Juga tidak ada salahnya kita meminta saran dari seseorang yang lebih ahli. Mungkin biayanya memang terasa mahal, tapi kita bisa memperoleh banyak bekal yang berguna untuk jangka waktu panjang. Kita harus dapat membaca tata cara dan etika di dalam perusahaan yang akan kita tempati bekerja,seperti layaknya orang komunikasi advertising membaca pangsa pasar dan mampu merisetnya.

Selasa, 16 Maret 2010

TEMA DAN ISI FOTO

Berbicara mengenai tema dan isi dari sebuah foto tidak akan lepas dari judul karya foto itu sendiri. Judul karya foto bisa banyak bercerita tentang suatu foto. Mungkin pernyataan ini bertentangan dengan pendapat yang umum diterima di kalangan fotografer, seperti : biarkan foto yang berbicara atau a picture speaks a thousand words. Namun tidak dapat disangkal, penjudulan yang asal-asalan bisa merusak citra suatu karya.
Memang benar, penjudulan adalah hak fotografer. Apapun judul yang dipilih sang fotografer untuk karyanya, sah-sah saja. Namun ada baiknya para fotografer mempertimbangkan dengan matang judul untuk karyanya, karena selain dapat memberikan citra murahan, penjudulan yang asal-asalan juga bisa mengisyaratkan bahwa si fotografer tidak mempunyai gagasan, konsep atau previsualisasi yang jelas tentang karya yang dihasilkannya. Padahal, seperti kita tahu, gagasan atau konsep adalah hal utama yang membedakan seorang snapshooter dan fotografer.
SNAPSHOOTER & FOTOGRAFER
 A snapshooter takes pictures. Snapshooting bisa dilakukan oleh siapa saja. Syaratnya cuma satu, yaitu kemampuan untuk memegang dan mengoperasikan kamera. Setelah itu, jepret maka jadilah foto-foto yang apa adanya. Di antara foto-foto itu, mungkin saja ada yang bagus dan istimewa. Namun karena tidak dilandasi oleh suatu gagasan atau previsualisasi yang jelas, maka foto semacam itu tidak dapat dikatakan sebagai suatu karya seni, karena karya seni pada umumnya dilandasi oleh suatu inspirasi atau gagasan, yang dalam fotografi sering disebut sebagai previsualisasi.

 Berbeda dengan snapshooter, seorang fotografer menciptakan foto (a photographer makes pictures). Perbedaan mendasar antara take dan make, sebagaimana sering diulas dalam artikel-artikel mengenai fotografi, adalah adanya unsur gagasan atau previsualisasi yang melandasi penciptaan suatu karya foto. Previsualisasi bisa jadi berlangsung lama dan melibatkan perencanaan yang matang dari segi komposisi, pencahayaan, set, dan sebagainya. Hal ini biasa dilakukan oleh para fotografer profesional.

Kembali ke masalah penjudulan isi dalam foto, seorang fotografer yang mempunyai gagasan yang jelas tentang fotonya umumnya tidak akan mengalami kesulitan berarti untuk memberi judul pada fotonya karena dia tahu betul esensi gagasan yang melandasi lahirnya karya fotonya itu. Namun, sekali lagi, penjudulan adalah hak prerogatif fotografer. Bisa jadi fotografer yang tahu betul esensi gagasan fotonya memilih untuk tidak memberikan judul pada fotonya (NT : no tittle), dengan harapan para penikmat karya fotonya bisa mengeksplorasi dan menafsirkan sendiri kedalam makna karya yang bersangkutan.
Foto yang tanpa judul menurut kami mempunyai kesempatan lebih baik untuk diapresiasi dibandingkan dengan foto yang diberi judul asal-asalan. Ketiadaan judul membuat orang berpikir dan menjelajah makna yang tersembunyi di balik representasi visual foto. Sementara itu, foto dengan judul asal-asalan langsung menciptakan prasangka (prejudgment) jelek mengenai foto ini. Di antara kedua ekstrem ini, foto-foto dengan judul yang baik akan membimbing penikmat foto untuk mengapresiasi keindahan dan makna foto yang ada di hadapannya. Judul yang baik bisa diibaratkan seperti sebuah pintu yang membukakan mata dan hati para penikmat karya foto relung-relung yang tersembunyi di balik tembok visual dua dimensi yang disebut foto.

KUTIPAN PENDAPAT BEBERAPA FOTOGRAFER
Wynn Bullock
"My pictures are never pre-visualized or planned. I feel strongly that pictures must come from contact with things at the time and place of taking. At such times, I rely on intuitive, perceptual responses to guide me, using reasons only after the final print is made to accept or reject the results of my work."
"Foto-foto saya tidak pernah terbayangkan atau terencana terlebih dahulu. Saya sangat merasa bahwa semua foto harus lahir dari hubungan seorang fotografer dengan semua elemen dan tempat pada saat foto itu diambil. Pada detik-detik itu, saya bersandar pada intuisi, respon-respon yang timbul dari persepsi untuk membimbing saya, menggunakan akal sehat hanya setelah hasil cetakan selesai untuk kemudian memutuskan foto mana yang akan saya simpan atau saya buang."
Henri Cartier-Bresson
"Taking photographs is a way of shouting, or freeing oneself, not of proving or asserting one's own originality. It is a way of life."
"Memotret adalah sebuah cara untuk berteriak, atau membebaskan diri, bukan untuk membuktikan atau memaksakan ke-orisinil-an ide. Memotret adalah sebuah cara hidup."
Marc Riboud
"Taking pictures is savoring life intensely, every hundredth of a second."
"Memotret adalah menikmati hidup secara ekstrim, setiap 1/100 detik."


Elliot Erwitt
"To me, photography is an art of observation. It's about finding something interesting in an ordinary place. I've found it has little to do with the things you see and everything to do with the way you see them."
"Bagi saya, fotografi adalah sebuah seni observasi. Seni dalam mencari sesuatu yang menarik dari sebuah tempat yang biasa saja. Hal ini hanya sedikit berhubungan dengan apa yang kita lihat dan sangat berhubungan dengan cara kita melihat."
Aaron Siskind
"We look at the world and see what we have learned to believe is there. We have been conditioned to expect but, as photographers, we must learn to relax our beliefs."
"Kita melihat dunia dan mengintepretasikannya seperti yang kita pelajari selama ini. Kita telah dikondisikan untuk mempercayai semua bentuk yang kita lihat dengan cara tersebut. Tetapi, sebagai fotografer, kita harus belajar untuk mengistirahatkan kepercayaan-kepercayaan itu."
Carlos Jurado
"Art allows us to expand the dimensions of our everyday life."
"Seni mengijinkan kita untuk melebarkan dimensi-dimensi dari kehidupan kita sehari-hari."
Eliot Porter
"The more you photograph, the more you realize what can be photographed and what can't be photographed. You just have to keep doing it."
"Semakin sering anda memotret, semakin anda menyadari apa yang bisa dipotret dan apa yang tidak. Anda hanya perlu melakukannya terus."
Chris McDonough
"When I'm experimenting with an idea, I'll determine the technical aspects well beforehand, so when I'm shooting, I don't need to think. This lets me be as receptive to the moment as possible."
"Saat saya bereksperimen dengan sebuah ide, saya mengolah aspek-aspek teknis dengan baik terlebih dahulu, jadi pada saat memotret, saya tidak perlu berpikir. Hal ini membuat saya menjadi lebih menerima apa saja yang mungkin terjadi pada saat momen berlangsung."


Ernst Haas
"I am not interested in shooting new things - I am interested to see things new."
"Saya tidak tertarik untuk memotret segala sesuatu yang baru - Saya tertarik untuk melihat segala sesuatu itu dengan cara yang baru."

Renungan jiwa

Aku Berfikir Maka Aku Ada

Ketika semua serba salah , sebagaimana biasanya,

Ketika jalan yang kau tempuh terasa mendaki,

Ketika Uang yang hanya sedikit, sedangkan Utang melilit,

Dan kau ingin tersenyum, tetapi kau terpaksa mengeluh,

Ketika urusan terasa agak membebanimu,

Istirahat kalau perlu, tetapi jangan berhenti,

Hidup ini aneh bila tanpa lekuk dan liku,

Seperti yang kadang – kadang lebih alami,

Dan banyak kegagalan yang kita jumpai,

Ketika semestinya kita berhasil , adasaja yang menghalangi,

Namun jangan menyerah, kendati gerak maju tampak lambat,

Siapa tahu berhasil pada usaha berikutnya.

Keberhasilan adalah sisi lain kegagalan,

Seperti tinta perak dibalik awan keraguan,

Dan tak pernah tahu seberapa dekat tujuanmu,

Mungkin sudah dekat ketika bagimu terasa jauh,

Maka tetaplah berjuang bahkan ketika hantaman semakin keras,

Ketika segalanya tampak sangat baik,

Kau tetap tak boleh berhenti.

Ingatlah !!!

Kesulitan itu sepeti bayi, Hanya tumbuh besar lewat pembelajaran

Masa Depan adalah milik mereka yang percaya keindahan mimpi – mimpi mereka

Peluang … Sering datang terselubung dalam bentuk kemalangan atau kekalahan sementara.

Tugas 5s

1.Merupakan salah satu yang mempengaruhi dinamika organisasi jika dilihat dari faktor intern:

c. Tujuan

2.Faktor ektern yang sifatnya fisik dalam dinamika organisasi:

a. Iklim dan cuaca

3.Ingin menjalin hubungan dengan orang lain, merasakan persahabatan dan kasih sayang, keinginan tersebut dalam hirarki kebutuhan A. Maslow masuk dalam:

b. Kebutuhan sosial

4.Kondisi hidup penduduk, sumber penghasilan, lapangan kerja merupakan faktor ektern dinamika organisasi:

b. Non Fisik [sosial-ekonomi]

5.Apabila konflik melanda antar berbagai tingkatan organisasi, konflik ini dinamakan:

a. Konflik hirarkis

6.Apabila konflik ditimbulkan akibat seseorang menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan, hal ini dinamakan:

b. Konflik antar peranan (inter role conflict)

7.Dibawah ini merupakan sumber-sumber utama konflik, kecuali:

a. Sumber daya yang tidak terbatas

8.Dalam teori motivasi, Mc.Gregor menyatakan: “Usaha fisik atau mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, rata-rata mereka bersedia belajar dalam kondisi yang memungkinkan dengan tanggung jawab, ada kecerdikan, kreatifitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah, hukuman bukan salah satu jalan untuk mencapai tujuan, organisasi harus memberikan kesempatan untuk mereka dalam berprestasi”, Teori yang dimaksud adalah:

d. Semua jawaban benar

9.Dalam penyelesaian konflik dimana persetujuan semua pihak tidak dapat dicapai, dan hal ini dibiarkan saja agar masing-masing pihak memikirkan dan merenungkan kembali pendapat masing-masing, cara penyelesaian ini disebut:

d. Menghaluskan situasi

10.Dibawah ini merupakan karekteristik Organisasi Formal menurut Argyris, kecuali:

c. Pemimpin dipilih berdasarkan kesepakatan

Senin, 15 Maret 2010

Strategi Negoisasi

Manajemen Konflik dalam Negosiasi

Setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya, penting sekali bagi kita untuk memahami cara mengatasi atau menyelesaikan konflik. Untuk menjelaskan berbagai alternatif penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah masing-masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik:

1. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)

Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.

Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan.

2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)

Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.

Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.

3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)

Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan.

Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama.

Namun, pola ini hanya cocok untuk digunakan dalam pola interaksi jangka pendek. Apabila dilakukan terus menerus, pihak lain (terutama orang dengan pola menang-kalah) cenderung akan memanfaatkan sehingga hasil yang dicapai selalu dalam pola kalah-menang, bukan win-win solutions.

4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)

Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya.

Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.

Kamis, 11 Maret 2010

MUSIM TERINDAH ADALAH

hari terindah adalah…..

ketika kau nyalakan pagi dengan senyumanmu…

ketika kau payungi siang dengan sapamu…

ketika kau tutup malam dengan belai manjamu…..

Tugas softskill 4K

1. Apakah perbedaan organisasi formal dan informal!
· Organisasi Formal
Organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan-tujuan tertentu diatur dengan ketentuan-ketentuan formal baik dalam anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga, kegiatan atau hubungan yang terjadi adalah hubungan jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan tertulis
· Organisasi Informal
Terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuan tidak jelas, anggaran dasar serta anggaran rumah tangga tidak ada, hubungan terjalin secara pribadi

2. Sebutkan macam-macam organisasi berdasarkan type atau bentuknya!
a.ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga

Ciri-ciri:
- Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
- Jumlah karyawan sedikit
- Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
- Belum terdapat spesialisasi
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan


b. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Ciri-ciri:
- Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
- Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
- Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
- Jumlah karyawan banyak
- Organisasi besar, bersifat komplek
- Adanya spesialisasi


c. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri:
- Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
- Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
- Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
- Target-target jelas dan pasti
- Pengawasan ketat
- Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi


d. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Ciri-ciri:
- Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
- Terdapat spesialisasi yang maksimal
- Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

e. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Ciri-ciri:
- Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
- Jumlah karyawan banyak.
- Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
> Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
> Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
> Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

f. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Ciri-ciri:
- Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
- Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
- Asas musyawarah sangat ditonjolkan
- Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
- Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

3. Apakah yang anda ketahui tentang organisasi komite? Apa saja cirri-cirinya?
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Ciri-ciri:
- Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
- Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
- Asas musyawarah sangat ditonjolkan
- Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
- Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

4. Sebutkan dan jelaskan skema organisasi berdasarkan isi atau fungsi didalamya!
Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:
> Skema Organisasi Fungsional:
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
> Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
> Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
> Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
> Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.

5. Apa perbedaan organisasi social dengan organisasi perusahaan, berikan contoh organisasi tersebut dilingkungan anda minimal 3!

· Organisasi Sosial, Organisasi yang tujuan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memperhitungkan untung rugi Contoh :Kantor RW,Kantor Kecamatan,Karang taruna.
· Organisasi Perusahaan, Organisasi yang didirikan dengan tujuan komersil atau mencari keuntungan Contoh: Warnet,FotoKopi,Cukur rambut.

Selasa, 09 Maret 2010

MENCINTAI...

BUKANlah bagaimana kamu melupakan..melainka n bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan. . melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan.. melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati... dibandingkan menangis tersedu2..
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah  hilang..
  
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG
menang..
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya
karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang.. LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..
  
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang. 
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita, MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
  
Apabila kamu benar2 mencintai
seseorang, jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN BERJUANGLAH demi cintamu.
Itulah CINTA SEJATI.
  
Lebih baik menunggu orang yang kamu
inginkan DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia'
Lebih baik menunggu orang yang kamucintai DARIPADA orang yang berada
disekelilingmu
Lebih baik menunggu orang yang tepat karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan 'seseorang'
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala,
teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.

Makna Cinta Sejati

Kenapa kita menutup mata
ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita
membayangkan?
Ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...
  
Kita semua agak aneh... dan hidup sendiri juga agak aneh...
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita.. 
Kita bergabung dengannya dan
jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan CINTA..
  
Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan..
Orang2 yang tidak ingin kita tinggalkan.. .
Tapi ingatlah...
melepaskan BUKAN akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan
baru..
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari... 
dan mereka yang telah mencoba..
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.