Selasa, 08 Juni 2010

Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila

Indoenesia adalah sebuah realita dengan Pancasila sebagai landasan berbangsa. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam sila-sila pancasila. Para pendiri bangsa menjadikan tiga abad lebih pengalaman kolonialisasi di Indonesia sebagai cermin dalam melihat masa depan bangsa Indonesia. Maka terciptalah pancasila sebagai landasan bangsa Indonesia dalam membangun masyarakat yang pancasilais. Masyarakat yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Masyarakat yang menjadikan pancasila sebagai landasan hidup ber-Indonesia.

Enam puluh dua tahun setelah Indonesia merdeka, kiranya sudah cukup untuk melihat hasil dari apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Ketika pancasila dicetuskan, para pendiri bangsa sudah sangat mempertimbangkan ideologi yang benar-benar dapat mewakili seluruh rakyat Indonesia. Sangat mafhum kiranya pendiri bangsa mencetuskan pancasila, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari banyak golongan, ras, suku serta agama. Keberagaman ini pula yang menjadi warna sekaligus identita bangsa Indonesia. Maka, setelah puluhan tahun indonesia merdeka perlu kiranya kita meninjau kembali semangat berpancasila seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Sudahkah isi pancasila benar-benar diterapkan oleh rakyat Indonesia?

Ironis memang ketika kita memiliki sebuah nilai yang disepakati bersama sebagai landasan berbangsa tapi malah hirau dengannya bahkan merusak sendi-sendinya. Bagaimana kita bisa mencipatakan bangsa yang benar-benar berkarakter keindonesiaan, disisi lain, pancasila sebagai nilai-nilai bersama yang kita sepakati malah kita ingkari sendiri. Menjamurnya konflik horizontal, angka pengangguran yang tinggi, rakyat miskin tertindas, ancaman disintegrasi beberapa wilayah Indonesia, pemimpin yang hobi mencuri uang rakyat hingga berbagai ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, menjadi gambaran umum bangsa ini. Suatu gambaran yang sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai pancasila.

Setelah terjadi krisis ekonomi, bangsa Indonesia masih harus masih menghadapi krisis lagi, yaitu krisis identitas. Ideologi Pancasila adalah identitas bangsa. Namun ketika pancasila itu sendiri tidak dipahami sepenuhnya dan tidak adanya pengamalan oleh rakyat Indonesia sendiri, maka pancasila hanya akan menjadi bagian dari sejarah bangsa yang hanya tertulis di buku sejarah atau buku kewiraan.

Di tengah memudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia, perlu adanya revitalisasi nilai-nilai luhur Pancasila. Pemerintah sudah semestinya memperhatikan indikasi dari menguapnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal penanaman nilai-nilai pancasila kepada masyarakat, dapat dimulai dari pendidikan. Kenapa pendidikan? Sebab, dari pendidikan semua sendi-sendi kehidupan dapat tersentuh. Pendidikan adalah modal awal bagi sebuah bangsa untuk maju.

Namun, lagi-lagi pendidikan kita tidak pancasilais, artinya tidak mencerminkan nilai-nila pancasila. Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Melihat pendidikan di Indonesia kita hanya menemukan sebuah beban dimana para orang tua harus sibuk memikirkan biaya pendidikan anak-anaknya. Bagaimana mungkin nilai-nilai pancasila dapat masuk melaui pendidikan jika ia hanya menjadi beban bagi para orang tua.

Jika kita menengok negara-negara maju dimana pendidiakn menjadi sebuah ajang pembebasan bagi rakyatnya. Pendidkan menjadi wadah menumbuhkan nasionalisme kepada bangsanya. Nilai-nilai ideologi begitu mudah diserap masyarakat karena doktrinasi ideologi sudah dimulai dari pendidikan. Maka tidak ada alasan lagi untuk untuk tidak menyediakan Pendidikan murah kepada rakyat, jika kita masih ingin melihat bangsa ini memiliki nilai-nilai sendiri. Nilai-nilai luhur yang menjadi warna, identitas serta modal dasar bangsa Indonesia untuk maju; Pancasila.

0 komentar:

Posting Komentar