Minggu, 24 Oktober 2010

Enterprise Resource Planning

Sejarah

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

Tujuan dan Peranan ERP dalam Organisasi
________________________________________
• Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis
organisasi secara keseluruhan
• ERP merupakan software yang ada dalam
organisasi/perusahaan untuk:
– Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
– Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui
enterprise
– Menghasilkan informasi yang real-time
– Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan

TAHAPAN EVOLUSI ERP:
• Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan
material
• Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri
atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang
dapat diubah atau diganti jika diperlukan
• Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3
elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan
simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan
• Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses
bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas
batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara
mudah
• Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta
lebih konflek dari ERP sebelumnya

Karakter Sistem:
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Modul ERP:
Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia

Modul Operasi:
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance,Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management

Modul Finansial dan Akuntansi:
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling,

Modul Sumber Daya Manusia:
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management,

Keuntungan penggunaan ERP:
Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik
Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk

Standarisasi Data dan Informasi:
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda

Keuntungan yg bisa diukur:
. Penurunan inventori
. Penurunan tenaga kerja secara total
. Peningkatan service level
. Peningkatan kontrol keuangan
. Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi

Memilih ERP:
Latar Belakang
. Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk
. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain
. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat
. Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrim, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada
. Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif
. Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang ‘parah’
Secara singkat, tidak semua ERP sama kemampuannya dan memilih ERP tidaklah mudah (paling tidak, tidaklah sederhana), dan memilih ERP yang salah akan menjadi bencana yang mahal

Suksesor Penerapan:
Syarat sukses memilih ERP Pengetahuan dan Pengalaman
. Pengetahuan adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar
. Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan
. Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan
. Pengalaman tanpa pengetahuan bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup. Kesalahan ini muncul atau terjadi karena ERP adalah sebuah best practice dari standar bisnis. Seharusnya pengetahuan pada fungsi-fungsi yang tersedia dalam aplikasi cukup tinggi sehingga tidak menerapkan (implementation) dengan cara yang keliru. Kesalaahan dalam implementasi akan menjadi masalah serius bagi usaha peningkatan kinerja usaha.

Pemilihan Metodologi:
Metodologi yang berkaitan dengn ERP
. Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP
. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple
. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP

Analisa Strategi Usaha
Berikut ini adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya manusia, analisa infrastruktur dan analisa software
. Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?
. Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
. Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
. Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
. Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
. Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
. Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?

. Analisa Sumberdaya Manusia
. Bagaimana komitment top management terhadap usaha untuk implementasi ERP?
. Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
. Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
. Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?
. Adakah ERP champion yg menghubungkan top management dgn tim?
. Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk membantu proses persiapan?

Analisa Infrastruktur:
. Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)
. Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
.Apa infrastruktur yang harus disiapkan?

Analisa Perangkat Lunak:
. Apakah perangkat lunak tersebut cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
. Apakah ada dukungan layanan dari penyedia, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari
. Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia
. Apakah perangkat lunak memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan

Penerapan ERP
Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
. ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
. ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan
. Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya

Penyebab Gagalnya ERP:
. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
. Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru

Tanda-tanda kegagalan ERP:
Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
. Kurangnya komitmen top management
. Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
. Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
. Kesalahan penghitungan waktu implementasi
. Tidak cocoknya software dgn business process
. Kurangnya training dan pembelajaran
. Cacatnya project design & management
. Kurangnya komunikasi
. Saran penghematan yang menyesatkan

Software ERP
Beikut adalah software ERP yang saya tahu saat ini beredar:

Acumatica,Dynamics AX,Compiere,ORACLE,JDE,BAAN,MFGPro dll..


KESIMPULAN

Kelebihan ERP:
• Integrasi antara area fungsional yang
berbeda untuk meyakinkan komunikasi,
produktifitas dan efisiensi yang tepat.
• Rancangan Perekayasaan
• Pelacakan pemesanan dari penerimaan
sampai fulfillment
• Mengatur saling ketergantungan dari proses
penagihan material yang kompleks
• Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara
pemesanan pembelian, penerimaan
inventori, dan pembiayaan
• Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak
pemasukan, biaya dan keuntungan pada
level inti

Kelemahan ERP:
• Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak
ERP
• Sistem ERP sangat mahal
• Perekayasaan kembali proses bisnis untuk
menyesuaikan dengan standar industri yang telah
dideskripsikan oleh sistem ERP dapat
menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
• ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi
dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam
beberapa organisasi
• Sistem dapat terlalu kompleks jika
dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan
• Data dalam sistem ERP berada dalam satu
tempat, contohnya : pelanggan, data
keuangan. Hal ini dapat meningkatkan
resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

iki copas atau tulusan jari ?

Posting Komentar